BLOG PENDUKUNG

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Powered by Blogger

Powered by Blogger

27 Agustus 2009

Ninja 150 Pakai Kampas Kopling Scorpio


Gbr.1

Gbr.2

Gbr.3

Gbr.4

Pernah ngalamin performa Kawasaki Ninja 150 Anda mengendur? Padahal, servis rutin enggak pernah lewat. Inilah yang dialami Ahmad Somad warga Kedoya, Jakbar. “Mulai tarikan bawah sampai atas terasa melempem. Kenapa, nih?” gerutunya.

Karena merasa iba, seorang teman karib langsung menggiring tunggangannya ke bengkel Scorpio Motor (SM) di daerah Meruya Selatan, Jakbar. Lalu bertemu dan mendiskusikan dengan Heru, juragan SM tentang masalahnya.

Setelah dicek. Ternyata, kampas koplingnya sudah tipis. “Makanya tarikan rada nahan. Harga part orisinal punya Ninja untuk satu setnya (6 lembar) seharga Rp 285 ribu, lo,” terang Heru lagi. Wah, lumayan mahal nih, Bos?

Sabar, kalo mau murah bisa kok pakai kampas kopling Yamaha Scorpio. “Ukurannya sama, hanya beda ruas garis di dalam lingkaran yang lebih lebar dan tebal. Tapi efeknya, akselerasi lebih enteng dibanding part aslinya,” ujarnya sambil menunjukkan perbedaan itu (gbr.1).

Setelah kita tebus komponen Yamaha Scorpio seharga Rp 155 ribu (selisih 130 ribu dengan Ninja) per setnya, lalu siapkan peralatan; obeng kembang, kunci T-8, T-10, ring 10, ring 12 dan ring 14. Sudah? Nah, sekarang cara pasangnya.

Pertama buka dulu semua baut yang menempel pada bodi Ninja pakai obeng kembang. Lalu kendurkan dan lepas baut buangan oli mesin pakai kunci ring 14 dan juga air radiator ikut dibuang dengan melepas baut bagian bawah dengan kunci ring 10.

Sambil menunggu semua cairan habis terbuang, giliran baut kick starternya dilepas memakai kunci ring 12. Jika dirasa oli mesin dan air coolantnya sudah habis, dilanjutkan melepas baut bak kopling yang berjumlah 10 buah menggunakan kunci T-8 (gbr.2).

Setelah bak kopling terbuka, jadi kelihatan deh rumah koplingnya. Sekarang kita copot keempat baut penahan pelat kopling dengan kunci T-10 (gbr.3). Kalo sudah, lepas satu per satu kampas lamanya dan masukan kembali kampas pengganti yang diselingi pelat gesek (gbr.4).

Finish deh, tinggal kita rakit ulang komponennya seperti sediakala. “Jangan lupa saat pengisian air radiator harus dalam keadaan mesin hidup ya, agar semua cairan coolantnya bersirkulasi,” pesan pria bersahaja ini.

Penulis/Foto: Pidav / Pidav

Tidak ada komentar:

Posting Komentar