BLOG PENDUKUNG

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Powered by Blogger

Powered by Blogger

27 Agustus 2009

Ganti Air Radiator Kawasaki Ninja 250R

Panaass..! Itu kata yang tepat jika Anda malas memeriksa atau merawat perangkat radiator dan airnya di dalam kuda besi kesayangan. Sebab, fungsi peranti itu sendiri sebagai penjaga suhu mesin agar tak mengalami overheat.

Efek buruknya, bisa mengakibatkan setang seher bengkok atau piston pecah, “Usahakan radiator ini harus bersih dari kotoran yang ngumpul di klep dudukan thermostat dan harus pakai air coolant,” ujar Endang Robansah, mekanik bengkel Probike, Kebon Jeruk, Jakbar.

Hal ini pun diamini Asep, mekanik dari Ngayun Speed (NS), “Cairan coolant berguna untuk menyempurnakan sistem pendinginan pada mesin dan tiap 15.000 km kudu diganti. Ingat jangan pakai air ledeng, karena air mempunyai sifat korosif.”

gbr.1

gbr.2

Nah, karena bersifat perawatan ringan dan praktis, Anda juga dapat melakukan sendiri di rumah. Mari kita simak praktik kerjanya berikut ini. Langkah awal, kita parkirkan motor Anda.

Jika sudah, kumpulkan toolkitnya; kunci L-5, L-4, T-10, obeng min dan air coolant pengganti. “Sesuai anjuran kami, Idemitsu coolant. Spesifikasinya memiliki titik didih sampai 136° C dan anti buih,” kata Reiner M. Sitorus, senior manager spare-part & service PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Lalu, kendurkan dan lepas semua baut pengancing bodi yang masing-masing sisinya berjumlah 7 buah. Dua baut besar memakai kunci L-5, 5 baut kecil pakai kunci L-4 (gbr.1). Kemudian mencopot klip bodi 3 buah (besar) dan 4 buah klip kecil dengan obeng min.


gbr.3

gbr.4

Setelah semua bodi bagian bawah copot, kita langsung mengendurkan baut di waterpump-nya pakai kunci T-10 (gbr.2). “Ingat ya, mesin harus dalam keadaan dingin, kalo enggak, tangan bisa langsung melepuh,” wanti Endang yang bengkelnya di daerah Jl. Kelapa Dua, Jakbar.

Berikutnya, kendurkan sedikit tutup radiator yang ada di atas. Gunanya, mempercepat cairan coolant untuk keluar (gbr.3). “Setelah habis, pasang lagi bautnya dan kencangkan, jangan sampai slek atau patah, lo,” saran Asep. Lalu isi penuh radiatornya dengan coolant di lubang pengisian (grb.4).

Kalau sudah, biarkan tutup lubang pengisiannya tetap terbuka, lalu hidupkan mesin motor dan tahan gasnya di rpm 5.000. “ Tujuannya, agar air coolant meresap ke mesin, jadi kalo kurang, tambah lagi sampai benar-benar pas takarannya,” tutup Asep sembari membetulkan kacamata minusnya.

Terakhir, rakit ulang bodi yang sudah dilepas dengan cara mengencangkan baut-baut pengikat, seperti semula. Pastikan enggak ada coolant yang bocor.

Penulis/Foto: Pidav

Tidak ada komentar:

Posting Komentar